Social Icons

Pages

Kamis, 12 Desember 2013

Netiquette di era Media Sosial


Etiquette atau etika, berasal dari bahasa Perancis yang secara harfiah berarti tanda atau label. Etiket atau etika adalah kode perilaku social yang sesuai dengan norma-norma masyarakat.

Manners atau tata krama melibatkan banyak bentuk interaksi sosial norma budaya, misalnya tata krama candaan atau tata krama karakter seorang pelukis. Etika dan tata krama memiliki hubungan yang sangat erat seperti sebuah kesatuan hukum dengan peraturan yang mengatur perilaku seseorang namun peraturan tersebut tidak tertulis, itulah yang disebut denganNorm atau Norma.

Etika dipengaruhi oleh kultur suatu bangsa dan dapat sangat berbeda di setiap tempatnya. Misalnya seperti etika berkomunikasi di Korea yang sangat mementingkan tingkatan bahasa setiap pembicaranya, masyarakat Korea lebih dapat menerima kata-kata yang terbilang kasar dibandingkan seseorang yang berbicara tanpa memerhatikan tingkatan bahasa yang digunakannya.

Komunikasi adalah suatu proses dalam mana seseorang atau beberapa orang menciptakan dan menggunakan informasi agar terhubung dengan lingkungan dan orang lain. Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan sikap tertentu, seperti tersenyum, menggelengkan kepala, atau mengangkat bahu. Cara seperti ini disebut komunikasi nonverbal.

Etika dalam Teknologi

Etika dalam teknologi menentukan tingkah laku seperti apa yang dapat diterima dalam situasi digital. Peraturan etika berkomunikasi di Internet atau jejaring sosial berbeda dengan aturan etika individual. Berkomunikasi melalui Internet tanpa menimbulkan kesalahpahaman tentu menjadi suatu hal yang menantang, dimana ekspresi wajah dan gerak tubuh tidak bisa di interpretasikan di dunia digital.

Secara teknis, Internet adalah Hyper Text Mark up Language (HTML) yang menampilkan data dan mengijinkan program lainnya agar dapat berfungsi. Program-program tersebut ditulis dalam berbagai macam kode dan format. Data-data yang ada ditransmisikan dalam sebuah paket yang memerlukan sebuah alat untuk dapat mengaksesnya. Internet menampilkan data dalam berbagai macam format yang ditransmisikan melalui kabel dan frekuensi radio.
Internet sebagai penampil data juga memiliki sebuah aturan etika yang disebut Netiquette.
Netiquette
Netiquette adalah sekumpulan aturan sosial yang memfasilitasi interaksi dalam sebuah jaringan internet mulai dari penggunaan Usenet dan email hingga blog dan berbagai forum.

Netiquette dapat membuat komunikasi online menjadi lebih nyaman untuk setiap penggunanya jika diikuti dengan benar.

Netiquette di era Media Sosial

Media sosial adalah sebuah media online, dengan para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring sosial, wiki, forum dan dunia virtual. Blog, jejaring sosial dan wiki merupakan bentuk media sosial yang paling umum digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia. Kini banyak dari masyarakat dunia menggunakan Jejaring Sosial seperti contohnya, Facebook, Twitter, YouTube , dan lain-lain.

Berikut adalah etika dalam menggunakan jejaring sosial yangpenting untuk disimak :

1. Jangan memberikan informasi yang tidak penting
Banyak pengguna jejaring sosial seperti facebook dan twitter melakukan update saat berada di tempat baru sebagai bentuk ungkapan perasaan atau curahan hati. Namun apakah anda sadari banyak dari teman-teman anda yang tidak menyukainya ? Kemungkinan terburuk adalah mengeluarkan anda dari daftar pertemanannya.

2. Hindari menggunakan kata-kata kasar
Menggunakan kata-kata kasar dalam dunia nyata saja sungguh tidak enak didengar , begitupun dalam dunia maya seperti jejaring sosial.

3. Hindari memberikan status motivasi
Mungkin niat anda baik, namun memberikan motivasi kepada teman namun jika pada kenyataannya anda memberikan motivasi tanpa mempraktekannya, ini akan menjadi bahan gunjingan

4. Bukan pakar media sosial
Jika Anda bukanlah seorang pakar dalam suatu hal, bisnis misalnya, jangan bertindak seperti seorang pakar yang selalu membahas mengenai cara berbisnis atau apapun di dunia maya dengan menggunakan media sosial.

5. Pahami tentang perbedaan

6. Sopan

7. Memiliki Batasan dalam Berekspresi

8. Batasi Keluhan yang Dapat di Ketahui Publik

9. Pro aktif dalam Komunikasi

10.Hargai usaha orang lain






Source:



Etika Penggunaan Mesin Pencari di Internet Dalam Membuat Tugas Penulisan

    Mesin pencari internet atau Search engine adalah program komputer yang dirancang untuk melakukan pencarian atas berkas-berkas yang tersimpan dalam layanan www, ftp, publikasi milis, ataupun news group dalam sebuah ataupun sejumlah komputer dalam suatujaringan. Search engine merupakan perangkat pencari informasi dari dokumen-dokumen yang tersedia. Sistem kerja search engine adalah menyimpan database  yang ada di internet untuk kemudian ditampilkan sesuai dengan kecocokan kata kunci yang diketikkan pada search engine dengan database yang sudah ada ataupun direktori web. Hasil pencarian umumnya ditampilkan dalam bentuk daftar yang seringkali diurutkan menurut tingkat akurasi ataupun rasio pengunjung atas suatu berkas yang disebut sebagai hits. Informasi yang menjadi target pencarian bisa terdapat dalam berbagai macam jenis berkas seperti halaman situs web, gambar, ataupun jenis-jenis berkas lainnya.

         Internet diibaratkan rimba tak bertuankarena siapa pun dapat mengunggah informasi apa pun. Dengan demikian, menjadi tugas si pencari informasi untuk memisahkan informasi yang relevan dan bernilai, serta membuang “sampah”, yaitu informasi yang diragukan kredibilitasnya.

     Membandingkan dengan sumber-sumber lain dapat menjadi prosedur standar untuk memeriksa keabsahan sebuah informasi. Akan lebih tepat lagi, apabila sumber pembanding adalah situs resmi sebuah institusi ternama atau blog resmi seorang pakar. Situs seperti Google Scholar dapat menjadi titik awal yang baik untuk melakukan pencarian informasi pembanding.

         Sejumlah institusi dan perguruan tinggi ternama kini menyediakan akses ke perpustakaan digital. Tidak semuanya gratis. Ada yang hanya diperuntukkan bagi anggota atau siswa terdaftar. Ada juga yang bisa diakses publik, tetapi berbayar.

        Internet sebagai tools yang menyediakan berbagai layanan yang bersifat terbuka, dapat memberikan manfaat positif juga efek negatif kepada para pengguna. Berbagai tindak kejahatan dan pelanggaran hukum dapat terjadi melalui pemanfaatan teknologi internet. Oleh karena itu dalam pemanfataannya harus memperhatikan norma-norma, baik hukum, sosial, dan agama. Secara hukum tidak boleh melanggar hukum baik internasional maupun nasional yang diatur dalam UU ITE. Juga tidak boleh melanggar norma kesusilaan, ras dan agama yang dapat menimbulkan dampak luas secara negatif terhadap masyarakat.

Indonesia sudah mempunyai UU ITE dimana undang-undang tersebut yang mengatur semua aktivitas tentang teknologi informasi, Indonesia juga mempunyai HAKI dimana HAKI tersebut yang membuat suatu karya penulisan menjadi Hak Kekayaan Intelektual bagi si pembuat tulisan tersebut. Dengan adanya UU ITE dan HAKI seorang yang menggunakan karya orang tanpa mencantumkan sumber bisa dituntut dan diberikan sangsi.

        Permasalahan ini juga menjadi hal yang harus sangat diperhatikan oleh mahasiswa dan pelajar terutama dalam hal penulisan yang biasanya menjadi rutinitas penulisan tugas. Karya tulis orang lain yang dipublikasikan melalui internet harus diberikan apresiasi sebagaimana mestinya dengan mencantumkan sumber jika dijadikan referensi dalam penulisan. Jangan sampai mendapat komplain atau tuntutan dari pihak-pihak yang merasa dirugikan terhadap hasil karya mereka yang digunakan.

       Memanfaatkan mesin pencari secara bijak dilakukan dengan menghormati karya orang lain dengan tidak mengubahnya isi,mengambil informasinya tanpa ijin dan tidak mencantumkan sumber informasinya.

REFERANSI

http://bapsi.gunadarma.ac.id/wp-content/uploads/2011/11/etika-pemanfaatan-internet.pdf 






Rabu, 15 Mei 2013

IDENTITAS BUKU

•             Judul buku : Rahasia Otak Cemerlang Rangkain Aktifitas Ringan Untuk Melatih Kerja Otak
•             Pengarang : Eric Jensen
•             Penerjemah : Sugianto Yusuf
•             Perwajahan Isi : Malikas
•             Adaptasi Perwajahan Sampul : Pagut Lubis
•             Jumlah Halaman : 165 halaman
•             Isi pokok buku :

-              Bab 1 : Aktifkan otak yang selalu segar
-              Bab 2 : Mempelajari makna dari beragam konteks
-              Bab 3 : Umpan balik spesifik untuk mempercepat pembelajaran
-              Bab 4 : Semua bekerja – tidak ada yang boleh bermain-main
-              Bab 5 : Belajar dengan perasaan
-              Bab 6 : Keluar dari “Kotak Belajar” keramat
-              Bab 7 : Singkirkan kendala dalam belajar
-              Bab 8 : Belajar secara aktif
-              Bab 9 : Belajar dari kegagalan
-              Bab 10 : Kurikulum terpadu dan kontekstual
-              Bab 11 : Permainan lempar-tangkap membantu prose’s berpikir
-              Bab 12 : Biarkan murid menciptakan makna mereka sendiri
-              Bab 13 : Gunakan kedua sisi otak dalam proses belajar
-              Bab 14 : Lebih banyak pertanyaan ketimbang jawaban
-              Bab 15 : Tantangan otak
-              Bab 16 : Ciptakan kenangan mengesankan tentang ruang
-              Bab 17 : Belajar secara aktif II
-              Bab 18 : Belajar secara visual dan periferal
-              Bab 19 : Kekuatan musik yang sesungguhnya
-              Bab 20 : Atasi kebosanan dengan hal-hal baru dan menyenangkan
-              Bab 21 : Baris-berbris membantu otak mempelajari rahasia keberhasilan
-              Bab 22 : Tambah tekanan positif, kurangi tekanan negatif
-              Bab 23 : Permainan membantu perkembangan otak
-              Bab 24 : Siklus belajar
-              Bab 25 : Pemicu aktifitas motorik otak
-              Bab 26 : Pemantapan dan otak
-              Bab 27 : Perkuat proses belajar dengan mengulang kembali
-              Bab 28 : Kekuatan pesan bawah sadar
-              Bab 29 : Jenis kelamin dan siklus belajar
-              Bab 30 : Belajar secara aktif III
-              Bab 31 : Kurikulum dan perkembangan otak
-              Bab 32 : Biarkan otak beristirahat
-              Bab 33 : Hasrat sebagai pengganti hadiah dan suap
-              Bab 34 : Strategi pendisiplinan yang masuk akal
-              Bab 35 : Rahasia pilihan
-              Bab 36 : Hollywood, aku datang!
-              Bab 37 : Kurangi tindakan yang bersifat mengancam
-              Bab 38 : Perbanyak “Prouk Sampingan” proses belajar
-              Bab 39 : Belajar dengan kedua sisi otak
-              Bab 40 : Mengembangkan, bukan memenuhi
-              Bab 41 : Belajar bukanlah hal yang mudah
-              Bab 42 : Pemicu belajar
-              Bab 43 : Biarkan mereka membentuk kelompok, jangan memberi cap
-              Bab 44 : Jangan menciptakan suasana belajar yang tanpa daya
-              Bab 45 : Selamat datang di tengah-tengah panggung
-              Bab 46 : Simon says beraksi lagi
-              Bab 47 : Mencari tantangan
-              Bab 48 : Rangsang Input bukan semata Output
-              Bab 49 : Pentingnya memulai dan mengakhiri
-              Bab 50 : 1..2..3.. Tukar tugas!
-              Bab 51 : Siklus belajar
-              Bab 52 : Beragam strategi untuk mengingat kembali secara lebih baik
-              Bab 53 : Peran air dalam prose’s belajar
-              Bab 54 : Keuatan alat peraga dan peta
-              Bab 55 : Manfaat aroma dalam proses belajar
-              Bab 56 : Biarkan otak mencerna gagasan baru
-              Bab 57 : Istirahat tetapi tetap aktif
-              Bab 58 : Makanan yang baik sangat membantu proses blajar
-              Bab 59 : Belajar lebih baik lewat diskusi bebas
-              Bab 60 : Lingkungan yang kaya baik bagi proses belajar
-              Bab 61 : S-A-T: Bukan Sekadar Ujian
-              Bab 62 : Mempertajam kemampuan visual otak
-              Bab 63 : Pilihan lingkungan untuk para murid
-              Bab 64 : Cara menarik perhatian otak
-              Bab 65 : Tertawa dan belajar
-              Bab 66 : Manfaatkan perpustakaan pengetahuan dalam pikiran dan badan
-              Bab 67 : Perhatikan tempat duduk murid
-              Bab 68 : Terlalu panas untuk belajar?
-              Bab 69 : prospek yang lebih cerah dalam proses belajar
-              Bab 70 : Akustik dan proses belajar
-              Bab 71 : Tahap pengendapan
-              Bab 72 : Tujuan yang jelas memperbaiki prestasi
-              Bab 73 : Ciptakan kenangan tak terlupakan
-              Bab 74 : Dorong percepatan proses belajar dengan perkenalan dini
-              Bab 75 : Tahukah para murid akan apa yang mereka ketahui?
-              Bab 76 : Aktivator yang cerdas untuk mengembangkan Auditory Cortex

Rangkuman isi buku :
Beragam permainan sangat baik untuk otak, tetapi permainan yang melibatkan pemecahan masalah adalah aktifitas yang paling baik untuk perembangan otak. Masalah masalah yang harus dipecahkan harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut : baru, menantang, tidak mengancam dan merangsang emosi.
Apa yang sering kita sebut sebagai “makna yang mendalam” sebenarnya terjadi karena sel-sel semakin terhubung dan menemukan celah baru ke sel-sel lain. Makin banyak cara kita mempelajari sesuatu-dalam beragam konteks, dengan kepandaian berbeda, lewat rangsangan emosi dengan bantuan beragam media-makin baik. Pengalaman yang luas akan membantu kita mengingat kembali apa yang telah kita pelajari secara lebih mudah di masa yang akan datang.
Permainan anak-anak adalah cara yang bagus untuk mengulang materi pelajaran. Sejumlah permainan melibatkan pengulangan dan hafalan, permainan lain juga cocok untuk meningkatkan hormon penyebab rasa nyaman dalam otak, seperti dopamine dan norepineferin. Dalam kadar yang tepat,“dopin” biologis ini meningkatkan kapasitas memori dan kognisi.
Situasi emosional dapat memicu sikap aktif dan pasif. Menjalin hubungan emosi dengan materi pelajaran merupakan cara utama untuk menyampaikan makna materi pelajaran itu-perasaan yang terbangun juga akan mendorong perhatian dan motivasi. Akhir kata, proses belajar akan jadi lebih berkesan jika disertai dengan perasaan yang kuat.
Otak menyukai rangsangan, perubahan, dan hal-hal baru. Sayangnya, sebagian besar guru dan pelatih lebih menyukai kontrol dan keniscayaan. Padahal, keniscayaan yang berlebihan akan menimbulkan masalah disiplin. Membangunkan otak dengan udara segar (satu atau dua menit pun sudah cukup) adalah hal mudah. Ajak murid ke tempat yang tidak biasa dan gairahkan kembali pikiran serta minat belajar mereka. Gerakan fisik dan perubahan rutinitas akan merangsang minat.
“Kendala belajar” adalah apa pun yang terjadi di otak. Penyebab yang paling umum adalah adanya pengetahuan yang saling bertentangan, bersaing, dan salah yang bersifat kompleks dan sulit diubah. Memperbaiki pengetahuan yang salah dengan pengetahuan yang lebih terarah dan baru, memang makan waktu lama. Perasaan juga dapat menciptakan kendala. Jika kita mempunyai ingatan yang sangat kuat akan perasaan negatif, muncul neurotransmitter yang bersifat menghambat dan menghalangi terjadinya hubungan (pelajaran baru menjadi tidak dapat diserap). Kunci untuk menyingkirkan kendala-kendala ini adalah dengan mengenalinya dan melakukan proses belajar lewat cara lain yang lebih terbuka.
Ada banyak alasan untuk melibatkan murid secara fisik. Umumnya, murid mempunyai banyak tenaga dan menyukai suasana belajar yang penuh warna. Alasan terakhir adalah karena gerakan kinestetik melibatkan perasaan, membangun keterampilan pemecahan masalah, dan membantu proses belajar dengan mengendapkan informasi yang diterima dalam otak untuk mempermudah pengingatannya kelak.
Belajar bisa dilakukan lewat berbagai cara. Penelitian menunjukkan bahwa manusia mempelajari ilmu deklaratif (pengetahuan eksplisit yang bisa dibagikan kepada orang lain) dari kegagalan masa lalu. Dengan kata lain, sukses pada usaha yang pertama tidak memberi kita pelajaran baru, tetapi kegagalan mendorong kita untuk belajar secara lebih baik di masa yang akan datang. Kegagalan dapat dijadikan suatu strategi belajar yang hebat jika diikuti dengan penyesuaian diri selama proses pengulangan daripada sekedar bicara dan mengeluhkan.
Ada banyak cara untuk belajar. Belajar dari konteks kehidupan nyata, seperti pergi ke pasar malam atau mengunjungi panti jompo akan dapat menghasilkan lebih banyak informasi bagi otak daripada pengetahuan yang diberikan tanpa konteks, atau informasi yang tidak utuh serta disajikan sepotong demi sepotong. Di dalam kelas, buatlah pelajaran semenantang dan senyata mungkin.
Dalam permainan kerja otak, permainan lempar tangkap mendorong pemecahan masalah, kerja sama, pencarian diri, dan pergerakan fisik. Ada kesempatan untuk berpikir dan bertindak cepat dalam sebuah lingkungan yang sama. Permainan ini sangat cocok dimainkan oleh sejumlah tim beranggotakan lima sampai enam murid dengan posisi saling berhadapan dalam lingkaran berdiameter delapan kaki. Gunakan benda yang tidak berbahaya. Setelah permainan berlangsung sekitar dua menit, minta masing-masingtim mengubah tujuan (misalnya dengan saling bertanya tentang sesuatu yang telah mereka pelajari minggu lalu). Setelah dua menit, ganti lagi tujuan mereka. Permainan sebaiknya tidak lebih dari enam menit.
Otak lebih terbuka terhadap pertanyaan tentang pengetahuan baru daripada jawabannya. Karena rasa penasaran adalah suatu keadaan jiwa yang khas dan menyebabkan perubahan pada posisi badan serta gerakan mata. Selain itu, rasa penasaran juga meningkatkan reaksi kimia yang sangat membantu dalam proses belajar dan mengingat kembali. Saat kita bertanya kepada diri sendiri, otak akan terus memproses pertanyaan itu meskipun jawaban sudh didapat. Intinya, pencarian ilmu pengetahuan-bukan pengetahuan itu sendiri-adalah hal yang selalu menarik.
Kita belajar tanpa sengaja, bahkan sering tanpa menyadarinya. Lain masalahnya dengan menyadari sejauh mana kita menguasai suatu ilmu-yakin, tahu bahwa kita mengetahuinya. Umumnya, orang tidak menyadari cara mereka memperoleh pengetahuan yang mereka kuasai atau apa yang harus mereka lakukan untuk memperbanyaknya. Akan terlihat bahwa murid yang akhirnya mampu menangkap dan memahami suatu konsep yang diajarkan dengan baik atau memecahkan permasalahan yang disodorkan akan menunjukkan ekspresi dan bahasa tubuh yang menunjukkan rasa puas ketika menemukan jawaban yang mereka cari dalam percobaan yang mereka lakukan

Senin, 07 Januari 2013

Supernova Petir Dewi Lestari


Dewi Lestari atau yang akrab disapa Dee, lahir di Bandung, 20 Januari 1976. Alumnus FISIP Universitas Parahyangan dengan gelar Sarjana Politik. Petir merupakan kelanjutan dari dua serial Supernova pendahulunya. Dua buku pendahulunya, “Supernova: Ksatria, Puteri dan Bintang”, dan “Supernova: Akar” masing-masing dinominasikan dalam Kharulistiwa Literary Award tahun 2002 dan tahun 2003. melalui kiprah kepenulisannnya Dee juga dianugrahi A Playful Mind Award (2003) dan dinobatkan menjadi salah satu Generasi Biang Extra Joss (2004). Dee terlebih dahulu dikenal sebagai penyanyi rekaman dan penulis lagu.
Kata-kata awal di luar cerita dimulai dengan bahasa tingkat tinggi yang sangat sulit dimengerti dan penih metafora, membuat kening berkerut untuk memahami dan membayangkan makna dari tulisannya, padahal hanya kata pengantar, yang oleh sebagian orang dianggap sebagai sesuatu yang tidak penting.
Cerita awal yang ditampilkan pada bab pertama berkisah tentang dua orang laki-laki, Ruben dan Dhimas yang terlibat hubungan homoseksual. Cerita yang merupakan lanjutan dari “Supernova: Ksatria, Puteri dan Bintang” tidak perlu diceritakan karena sama sekali tidak mempengaruhi cerita “Supernova: Petir” . Jadi cerita ini hanya seperti mengingatkan pada serial Supernova sebelumnya.
Elektra, tokoh utama dalam novel ini adalah seorang gadis keturunan cina dan berumur sekitar 20 tahun. Elektra merupakan anak dari seorang ahli elektronik bernama Wijaya yang memiliki tempat servis sendiri yang bernama Wijaya Elektronik. Kakaknya bernama Watti. Entah kenapa ayah mereka memberi nama yang mirip dengan istilah dalam bidang kelistrikan.
Masa kecil kedua anak ini kurang bahagia, karena mereka tidak pernah memiliki mainan baru. Setiap mainan mereka rusak, ayah mereka selalu dapat memperbaikinya. Saat Elektra kecil ia pernah tersetrum listrik dari kabel yang tidak sengaja ia sentuh. Sementara Dedi panggilan akrab ayahnya sudah menjalin ikatan suci dengan listrik. Pernah Elektra menyentuhkan test-pen ke tubuh Dedi dan ajaibnya dapat menyala. Hal ini mulai terjadi saat ia tersetrum listrik tiga fasa dari kabel telanjang yang tersentuh olehnya, ia pingsan, hebatnya ia dapat sadar dengan selamat.
Elektra kecil sangat senang menonton kilatan petir dan ia sering menari-nari dibawah hujan saat petir manggelegar. Karena kejadain itu Watti menyuruh Elektra ke Gereja untuk disucikan dan dibebaskan dari pengaruh roh jahat. Dan alhasil usahanya tidak berhasil dan Elektra malah semakin penasaran dengan keanehan dalam dirinya.
Namun, tak disangka Dedi kena Stroke dan menginggal dengan seketika. Dan Elektra adalah orang yang paling shock. Setelah Dedi menginggal akhirnya Watti menikah dengan Kang Atam, dokter lulusan Universitas Pajajaran dan pindah ke Tembagapura. Dan sebelum Dedi meninggal Watti sempat meminta izin untuk pindah ke agama Islam.
Hari-hari terasa sepi bagi Elektra, karena ia tinggal di rumah besarnya yang bernama Eleanor. Dan pada suatu ketika hujan turun sangat dahsat serta petir menyambar-nyambat dan entah kenapa ia keluar dan bermandikan hujan, ia menari-nari dan tidak beberapa lama petir menyambar pucuk pohon asam di pojok rumah. Dan apakah itu tatian memanggil petir dari alam bawah sadar ? itu lah pertanyaan Elektra.
Ia juga pernah dikirimi surat dari STIGAN (Sekolah Tinggi Ilmu gaib Nasional) dan mengajaknya menjadi Asisten Dosen di Universitas tersebut. Elektra sangat bingung kemudian mendatangi dukun sakti untuk meminta perlindungan  tetapi sang dukun sakti tersebut malah akan melakukan hal seronok padanya, kemudian  Elektra mencegahnya dan memegang pundak sang dukun dan tiba-tiba sang dukun pingsan seperti tersetrum listrik. Dan setelah diselidiki lebih lanjut STIGAN hanyalah mainan orang iseng yang ingin menakuti orang lain.
Hari-hari selanjutnya ia merapikan seluruh rumahnya dan menemukan suasana yang tidak pernah ia temukan selama bertahun-tahun. Suatu ketika ia bertemu dengan teman SMA-nya yang memiliki warnet. Lalu ia diajarkan menggunkan internet. Dan ajaibnya ia seperti menemukan kehidupan baru semenjak kenal internet. Hari-harinya dipenuhi dengan internet. Ia seperti kecanduan pada interner. Dan pada puncaknya ia sakit karena kelelahan dan ia tak dapat bengun dari tempat tidurnya selama beberapa hari. Lalu datanglah seorang wanita yang bernama Ibu Sati, ia adalah pemilik toko yang menjual perlengkapan pemujaan. Ibu Sati mengajarkan berbagai hal dan ia juga yang menyarankan Elektra untuk mempunyai komputer sendiri
Akhirnya Elektra bersama Kewoy (penjaga warnet temannya) pergi ke pameran untuk membeli komputer dan diluar rencana, Elektra malah tertarik dengan komputer super canggih seharga Rp. 17 juta dan akhirnya Elektra membeli komputer super canggih tersebut. Tak beberapa lama ia memiliki benda tersebut, Ibu Sati menyarankannya untuk mendirikan warnet. Saat Elektra dan Kewoy mulai menjalankan niat mereka tersebut akhirnya ia bertemu dengan seorang maniak internet. Namanya Toni biada disapa Mpret. Ia telah berhasil membuat 12 Virus dan menyadap Internet Banking beberapa Bank.
Kesepakatan bisnis terlaksana mereka mulai menyulap Eleanor menjadi Warnet, Rental PS, Distro, Home theater dan tentu saja tak lupa warung nasi goreng yang penjualnya bernama Mas Yono. Sebulan bangunan tersebut selesai selanjutnya mereka mencari nama yang cocok, setelah berdiskusi banyak akhirnya munculah sebuah nama ELEKTRA POP.
Berbulan-bulan usaha warnet itu berjalan dan memberikan keuntungan yang cukup besar, warnet itu tidak pernah “mati”, 24 jam sehari selalu ramai dikunjungi pengunjung.
Tak disangka, pada suatu ketika Elektra terserang penyakit aneh yang apabila ia ingin pergi ke dokter penyakit itu sembuh dan sebaliknya kitika ia mulai duduk di belakang komputernya penyakit itu kambuh lagi. Akhirnya 4 orang temannya, Kewoy, Mpret, Mi’un dan Mas Yono berini siatif untuk membawanya ke rumah sakit secara diam-diam dan takdisangka-sangka saat mereka sakan membawanya “DAR” mereka terlempar karena listrik dari tubuh Elektra.
Akhirnya Ibu Sati datang dan memberi wejangan pada Elektra dan kontan saja suasana Eleanor menjadi ricuh. Lalu Ibu sati membawa Elektra ke ruangan Home Theater yang kosong dan mereka berbicara empat mata. Di situ Ibu Sati memberitahu kalau Elektra memiliki kemampuan yang luar biasa. Maka mulai saat itu Elektra dilatih agar bisa mengendalikan kekuatannya. Setelah ia dapat mengendalikan kekuatannya maka ia mendirikan “Klinik Elektrik” di ruang rental PS-nya. Dan tak disangka orang yang datang untuk berobat banyak.
Konflik terjadi saat Mpret tidak setuju untuk membuat “Klinik Elektrik” di rental PS-nya. Kemampuan Elektra semakin berkembang, hanya dengan menyentuk tangan lawan bicaranya ia dapat membaca pikirannya dan dapat menggerakkan sendok tanpa disentuh.
Setelah Lebaran, setelah warnet beristirahat setelah berkerja full mereka kedatangan tamu, sepupunya Mpret yaitu “BONG” dan selanjutkan tidak dijelaskan apa yang terjadi antara Bong dan Elektra serta Mpret.
Supernova adalah novel yang sangat menyenangkan karena dengan membaca novel ini kita dapat bermain dengan imajinasi kita. Serta banyak kata-kata yang sangat indah seperti :
Tak ada cara untuk menggambarkannya dengan tepat. Tapi coba bayangkan ada sepuluh ribu ikan piranha yang menyergapmu langsung. Kau tak mungkin berpikir. tak mungkin mengucapkan kalimat perpisahan apalagi membacakan wasiat. Lupakan untuk berpisah dengan manis dan mesra seperti film-film. Listrik membununuhmu dengan sensasi. Begitu dahsaytnya, engkau hanya mampu terkulai lemas. Engkau mati tergoda.”
Padahal Elektra hanya tersetrum listrik. Dee, juga menulis novel ini dengan membuat alur maju yang tiba-tiba mundur sehingga pembaca makin penasaran untuk membaca halaman selanjutnya dan pembaca juga dituntut untuk sedikit berpikir saat membaca novel yang memiliki tingkat kesulitan cukup tinggi.
Sama seperti dua novel Supernova sebelumnya, cerita yag tidak selesai adalah kelemahan dari novel ini. Tidak dijelaskan apa yang terjadi dengan Elektra selanjutnya, akan kemanakah cerita ini dibawa kita hanya bisa menunggu serial ke-4 yaitu “Supernova: Partikel dan Gelombang” yang akan terbit. Terkadang ada cerita yang hanya lewat dan tidak dijelaskan lagi, seperti Watti dan suaminya.
Supernova: Petir adalah novel yang patut untuk dibaca karena dikemas dalam cerita yang segar dan banyak terdapat ilmu tambahan tentang Petir dan listrik. Serta novel ini baik untuk dibaca semua umur karena dapar mengembangkan kemampuan berimaginasi dan membuat kata-kata kiasan yang indah.
Judul buku         : Supernova : Petir
Penulis                 : Dewi “DEE” Lestari
Penerbit              : PT. Andal Krida Nusantara (AKOER)
Cetakan                :
1. Oktober 2004
2. Januari 2005
3. Februari 2005
Tebal                    : ix+201 halaman